Mengapa Matcha Terasa Pahit? Mengungkap Rahasia Di Balik Rasa

Salah satu ciri khas matcha adalah daun tehnya ditanam di bawah naungan selama beberapa minggu sebelum panen. Metode ini meningkatkan kandungan klorofil pada daun dan mengurangi jumlah tanin, senyawa yang memberikan rasa astringen.

Mengapa Matcha Terasa Pahit

Dalam posting blog ini, kita akan mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepahitan matcha, bagaimana menyeimbangkan rasanya, dan mengapa rasa pahit ini layak untuk dinikmati karena banyak manfaatnya.

Peran Katekin: Senyawa Pahit

Kepahitan Matcha terutama dikaitkan dengan sekelompok senyawa yang disebut katekin. Katekin adalah sejenis antioksidan yang ditemukan dalam daun teh, terutama dalam teh hijau. Katekin yang paling menonjol dalam matcha adalah EGCG (Epigallocatechin Gallate), yang dikenal karena sifat antioksidannya yang kuat.

Sementara katekin menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan metabolisme dan melawan radikal bebas, katekin juga berkontribusi pada rasa matcha yang astringen dan pahit. Kepahitan ini lebih terasa pada bubuk matcha tingkat tinggi, karena cenderung mengandung katekin yang lebih pekat.

Dampak dari Kondisi Pertumbuhan: Daun yang Tumbuh Di Bawah Naungan

Salah satu ciri khas matcha adalah daun tehnya ditanam di tempat teduh selama beberapa minggu sebelum panen. Praktek ini meningkatkan kandungan klorofil dalam daun dan mengurangi jumlah tanin, yang merupakan senyawa yang bertanggung jawab untuk astringency.

Mengapa Matcha Terasa Pahit

Namun, proses shading juga menghasilkan konsentrasi asam amino yang lebih tinggi, terutama L-theanine. L-theanine memiliki efek menenangkan dan manis yang membantu menyeimbangkan kepahitan alami matcha. Alhasil, kepahitan matcha tidak sekeras teh hijau lainnya., tapi tetap terlihat.

Rasa pahitnya bisa bervariasi tergantung pada kadar matcha. Matcha tingkat tinggi, sering disebut sebagai matcha seremonial, cenderung tidak terlalu pahit dan halus, sedangkan matcha tingkat rendah mungkin memiliki rasa pahit yang lebih kuat.

Waktu Panen Penting: Penyiraman Pertama

Waktu di mana daun dipanen memainkan peran penting dalam profil rasa matcha. First flush matcha, yang dibuat dari daun yang dipetik di awal musim semi, cenderung memiliki rasa yang lebih lembut dan tidak terlalu pahit. Ini karena daun yang lebih muda mengandung lebih sedikit katekin dibandingkan dengan daun yang lebih tua dan lebih matang.

Di sisi lain, matcha yang dibuat dari panen selanjutnya (seperti siram kedua atau siram ketiga) mungkin memiliki rasa pahit yang lebih kuat karena kandungan katekin yang lebih tinggi pada daun yang lebih tua.

Mempersiapkan Matcha: Bagaimana Proses Pembuatan Bir Memengaruhi Rasanya

Sementara kepahitan yang melekat pada matcha dipengaruhi oleh budidayanya, persiapan juga memainkan peran penting. Suhu air, jumlah bubuk matcha yang digunakan, dan teknik mengocok semuanya dapat memengaruhi rasanya.

Mengapa Matcha Terasa Pahit

Air panas (di atas 80 C C atau 176° Untuk menguranginya, gunakan air yang sedikit lebih dingin saat mengocok matcha (sekitar 70-75°C atau 160-170°

Selain itu, mengocok matcha dengan benar sangat penting. Gerakan mengocok yang kuat membantu mencampur bubuk secara merata dengan air, menghasilkan rasa yang lebih lembut dan tidak terlalu pahit. Menambahkan terlalu banyak bubuk matcha juga dapat meningkatkan rasa pahit, jadi patuhi takaran yang disarankan.

Cara Menyeimbangkan Kepahitan Matcha

Bagi yang menganggap matcha terlalu pahit namun tetap ingin menikmati manfaatnya, ada beberapa cara untuk menyeimbangkan rasanya:

  1. Maniskan Secara Alami: Tambahkan sedikit madu, sirup agave, atau gula kelapa ke matcha Anda. Ini akan meningkatkan rasa manis alami teh sekaligus mengimbangi rasa pahitnya.
  2. Susu atau Alternatif Nabati: Memasukkan susu atau alternatif nabati seperti susu almond atau oat dapat memberikan tekstur lembut yang melembutkan rasa pahitnya. Matcha latte adalah cara populer untuk menikmati matcha dengan profil rasa yang lebih lembut.
  3. Campur dengan Bahan Lain: Kombinasikan matcha dengan rasa lain seperti vanilla, kayu manis, atau bahkan cokelat. Ini dapat menutupi rasa pahit sekaligus meningkatkan pengalaman rasa secara keseluruhan.
  4. Mulailah dengan Matcha Kelas Seremonial: Jika Anda baru mengenal matcha, pilihlah matcha kelas seremonial berkualitas tinggi, yang memiliki rasa lebih lembut dan tidak terlalu pahit dibandingkan dengan kelas kuliner berkualitas rendah.

Mengapa Menerima Kepahitan Matcha?

Meskipun kepahitan matcha mungkin perlu dibiasakan, ada baiknya untuk menerimanya karena beberapa alasan:

  • Manfaat Kesehatan: Kepahitan adalah tanda tingginya kadar katekin, yang memberikan banyak manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan metabolisme hingga mendukung kesehatan jantung.
  • Tradisi Budaya: Upacara minum teh tradisional Jepang berkisar pada cita rasa matcha yang unik, dan banyak penggemar matcha menikmati ritual dan pengalaman meminum teh ini.
  • Nikmati Kerumitannya: Kepahitan matcha diimbangi dengan rasa manis alami dan umami, menawarkan profil rasa kompleks yang menyegarkan sekaligus menenangkan.
Mengapa Matcha Terasa Pahit

Pahit, Namun Bermanfaat

Kesimpulannya, kepahitan matcha berasal dari antioksidan alami, asam amino, dan katekin. Meskipun awalnya bisa menjadi rasa yang didapat, manfaat kesehatan matcha dan rasa yang kaya membuatnya layak untuk dijelajahi. Dengan memahami bagaimana rasanya dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan, waktu panen, dan teknik persiapan, Anda dapat menikmati matcha dengan cara yang sesuai dengan preferensi selera Anda.

Baik Anda meminumnya dalam upacara minum teh tradisional atau menikmati matcha latte modern, rasakan kepahitannya sebagai bagian dari daya tariknya yang unik, dan jangan lupa-manfaat matcha melampaui rasanya!

Azayaka
Azayaka

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *